Nomor pada kartu SIM (SIM Card) telpon seluler bagi kebanyakan orang
mungkin tak terlalu penting, yang penting kartu dan pulsanya bisa
digunakan untuk berkomunikasi.
Namun tak sedikit orang yang karena dengan berbagai pertimbangan akan
sangat pemilih untuk memperoleh kartu SIM dengan nomor cantik atau
spesifik. Tujuannya mungkin untuk mengingatkan kepada sesuatu, atau
mudah diingat, atau bisa juga untuk prestise.
Harga sebuah kartu SIM kini tak lagi semahal seperti pada mula-mula
dikeluarkannya ketika pemain pada operator seluler masih sangat sedikit.
Kini dengan duit Rp. 10 ribu atau Rp. 15 ribu sudah bisa mendapatkan
kartu SIM.
Tapi harga yang terjangkau ini tak berlaku bagi nomor pada kartu
SIM yang memiliki deretan angka spesifik, atau sering disebut kartu cantik.
SIM yang memiliki deretan angka spesifik, atau sering disebut kartu cantik.
Harga sebuah kartu dengan nomor cantik akan menjadi sangat mahal jika
dibandingkan dengan nomor biasa. Meski harganya mencapai ratusan ribu
rupiah hingga jutaan, para pemburu nomor cantik tak ragu untuk merogoh
koceknya lebih dalam demi nomor yang diidamkan. Padahal nomor-nomor itu
harga awalnya sebelum dipilah-pilah oleh penjualnya, sama saja dengan
nomor-nomor lainnya yang berada dalam satu kotak kemasan.
Contohnya saja pada sebuah kesempatan berkunjung ke Tasikmalaya
beberapa tahun lalu, saat membeli pulsa di salah satu kios di kota itu,
saya ditawari kartu SIM Simpati dengan nomor 08132347AAAA, 4 angka dari
belakang sama alias kwartet. Pemilik kios menawarkan harga sebesar Rp.
350 ribu. Itupun bila saya tertarik untuk membelinya harus menunggu
selama sekitar 1 jam. Karena tertarik dengan nomor tersebut saya
bersedia menunggu untuk memperolehnya.
Pada kesempatan lain saya berkunjung ke sebuah mall di Surabaya, mata
saya tertuju kepada deretan angka-angka dari sejumlah kartu SIM dari
berbagai operator seluler yang dipajang di sebuah baliho. Deretan
angka-angka dari nomor kartu SIM ditawarkan lengkap dengan harganya
masing-masing. Fantastis, diantaranya terdapat nomor kartu SIM yang
harganya senilai 1 unit sepeda motor bekas yang kondisinya 75 persen.
Seorang kenalan saya yang pengusaha di bidang pertambangan ketika
memberikan nomor Hp-nya, saya kaget karena nomor kartu SIM Simpati yang
digunakannya adalah 081351CCCCCC, 6 angka sama dari belakang. Ketika
saya tanya berapa harganya ia menyebut angka Rp. 2 juta, wow……seharga 1
BB Gemini.
Ada pula kenalan saya seorang polisi yang nomor kartu SIM yang
digunakannya untuk mengingatkannya pada angkatan pendidikan saat ia
lulus dari Akpol, nomornya 081XXXXX9292, atau ia merupakan seorang
lulusan Akpol tahun 1992.
Terlepas mahal dan tidaknya, penting atau tidak penting, penggunaan
kartu SIM telpon seluler tetaplah untuk dapat berkomunikasi. Hanya saja
nomor-nomor spesifik atau nomor cantik akan mudah diingat oleh
penggunanya sendiri serta mereka yang menjadi relasi dari si pengguna
nomor tersebut.
http://www.pewarta-indonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar